Manka, 06 Agustus 2025 – Perkumpulan Mandala Katalika menggelar kick-off program Papua Selatan pada 28–30 Juli 2025 di Universitas Musamus, Merauke. Program ini sebagai sebuah langkah kolaboratif dalam upaya mitigasi dampak program food estate di Papua Selatan. Agenda ini mempertemukan berbagai mitra pembangunan, akademisi, dan masyarakat sipil untuk menyusun pendekatan berbasis skenario partisipatif yang berkelanjutan.

Direktur Perkumpulan Mandala Katalika Juliarta Bramansa Ottay dan Andrianus sebagai Dekan Fakultas Pertanian Universitas Musamus membuka secara resmi kegiatan ini. Keduanya menekankan pentingnya sinergi lintas pihak dalam menjawab tantangan pembangunan di Papua Selatan.

Salah satu agenda utama dalam kegiatan ini adalah pelatihan metode La Prospective yang difasilitasi oleh School of Government and Public Policy (SGPP). Pelatihan ini bertujuan memperkuat kapasitas mitra lokal dalam menyusun skenario pembangunan jangka panjang berbasis data dan partisipasi. Mitra yang terlibat dalam pelatihan antara lain Jerat Papua, Perkumpulan Harmoni Alam Papuana (PHAP), Universitas Musamus (UNMUS), Papua Paradise Center (PPC), eL adPPer, dan Keuskupan Agung Merauke.
Momentum penting lainnya adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Manka dan mitra utama sebagai bentuk komitmen bersama dalam mendukung riset serta aksi kolektif berbasis komunitas.

Selain itu, kegiatan pendampingan teknis juga dilakukan bagi tim keuangan dan operasional dari mitra pelaksana, termasuk sosialisasi SOP dana hibah, alat monitoring, dan persiapan akreditasi BPDLH. Pendampingan ini mencakup sosialisasi Standar Operasional Prosedur (SOP) dana hibah, pengenalan alat monitoring, serta persiapan menuju akreditasi dari BPDLH. Kegiatan ini berlangsung di UNMUS dengan partisipasi aktif dari perwakilan Jerat Papua, PHAP, dan UNMUS.
Agenda ini ditutup dengan workshop penyusunan alur metodologis kajian/studi untuk merancang kerangka kerja riset yang akan dilaksanakan ke depan.
Rangkaian kegiatan Kick-off Program Papua Selatan ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi pembangunan yang inklusif, adil, dan berbasis kearifan lokal di Papua Selatan. Program ini juga membuka ruang kolaborasi lebih luas antara masyarakat, pemerintah daerah, dan mitra pembangunan dalam menghadirkan solusi nyata terhadap tantangan tata kelola pangan dan lingkungan di kawasan tersebut.